Friday 6 December 2013

TEKS PAWARTOS LELAYU ( Bahasa Jawa )

Katur
                                Dhumateng .....................
                                ......................................
                                Ing .....................................
                                ............................
                Assalamu’alaikum Wr.Wb


Nuwun ngaturi wuninga bilih sampun kapundhut wonten ngarsa dalem Allah SWT, kanthi tentrem  Panjenanganipun :
.........................................................
Yuswo  :  ............... Tahun

Rikala Dinten                                     :  .....................................................
Wanci                                                :  ......................................
Wonten Ing                                        :  ............................................................
Lantaran                                            : .........................................................
Wondene layon badhe kamakamaken,
Dinten                                                :  ...........................................................
Wanci                                                :  .............................................
Bidal Saking                                       : ............................................................
Wonten Ing Makam                           :  ....................................................
Mbok bilih sugengipun Almarhum hanggadahi kalepatan dhumateng panjenengan sami, kula minangka kulawarga nyuwunaken pangapunten ingkang agung, ugi nyuwun donga pamuji mugi pinaringan pangapunten saha papan ingkang sae. Salajengipun borong waradinipun pawartos punika dhumateng sanak sedherek.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.
                Ingkang nandang duhkita
1.       .................................
2.       .................................
3.       .................................
4.   .................................


Itulah contoh teks lelayu dalam bahasa jawa , semoga bermanfaat bagi kalian ya :)
SALAM KENAL :)

KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI

Banyak proses industri zat kimia yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Agar efesien, kondisi reaksi haruslah diusahakan sedemikian sehingga menggeser kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik. Dalam reaksi kesetimbangan, produk yang dihasilkan tidak efektif karena dapat membentuk kembali pereaksi. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal diperlukan pengetahuan untuk menggeser posisi kesetimbangan ke arah produk.
1.       Reaksi Kesetimbangan pada Industri Amonia Dan Pembuatan Amonia
Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lan seperti asam nitrat dan garam nitrat.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman.
Amonia merupakan bahan dasar untuk pembuatan pupuk, sebagai pelarut, pembersih, dan banyak lagi produk sintetik yang menggunakan bahan dasar amonia. Amonia disintesis dari gas N2 dan H2 melalui proses Haber seperti ditunjukkan pada Gambar 5.11, reaksinya membentuk kesetimbangan. Secara termokimia, pembentukan amonia bersifat eksotermis.

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen.

Dewasa ini, seiring dengan kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
Diagram sintentis amonia (proses Haber)

Gambar 5.11 Diagram sintentis amonia (proses Haber)
Masalah utama sintesis amonia adalah bagaimana menggeser posisi kesetimbangan ke arah kanan agar dihasilkan amonia semaksimal mungkin. Saran pertama tentu pereaksi harus dipasok terus menerus agar posisi kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan amonia. Saran kedua, suhu dan tekanan sistem harus optimal.
a.       Optimasi Suhu.
Oleh karena pembentukan amonia bersifat eksoterm maka untuk mengoptimalkan produksi amonia, suhu reaksi harus tinggi atau rendah? Tentunya harus rendah karena suhu reaksi yang tinggi akan menggeser kesetimbangan ke arah reaksi endoterm (penguraian amonia). Jika suhu terlalu rendah, reaksi berlangsung sangat lambat (hampir tidak bereaksi). Jika suhu terlalu tinggi, reaksi bergeser ke arah penguraian amonia. Jadi, bagaimana cara yang efektif dan efisien? Dalam kasus seperti ini, perlu ditentukan suhu optimum (tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu rendah). Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa suhu optimum pembentukan amonia sekitar 4500C–5000C.

b.      Optimasi Tekanan.
Selain optimasi suhu, tekanan juga perlu dioptimasi, mengapa? Ini dikarenakan sintesis amonia melibatkan fasa gas dan rasio stoikiometri antara pereaksi dan hasil reaksi tidak sama. Koefisien reaksi pembentukan amonia lebih kecil dari koefisien pereaksi sehingga tekanan harus tinggi. Dalam praktiknya, tekanan yang diterapkan sekitar 250 atm. Tekanan yang diterapkan tidak lebih tinggi dikarenakan semakin tinggi tekanan maka diperlukan peralatan yang sangat kuat agar tidak terjadi ledakan. Hal ini berkaitan dengan teknologi.


2.       Reaksi Kesetimbangan pada Industri Asam Sulfat
Di Indonesia, asam sulfat merupakan salah satu bahan baku untuk membuat pupuk, pigmen dan cat, pembuatan besi dan baja, pembuatan pulp dan kertas, pengisi sel accumulator, pelarut, pengatur pH di dalam proses industri, pendehidrasi, serta pembuatan produk-produk kimia lainnya, seperti amonium sulfat dan kalsium hidrofosfat. Pembuatan asam sulfat di industri dikembangkan melalui proses kontak seperti pada Gambar 5.13, dengan tiga tahap utama sebagai berikut :
a.       Pembentukan belerang dioksida, persamaan reaksinya adalah
S( l ) + O2(g) → SO2(g)
b.      Pembentukan belerang trioksida, persamaan reaksinya adalah
SO2(g) + O2(g) SO3(g)    .  ΔH = –190 kJ
c.       Pembentukan asam sulfat, melalui zat antara, yaitu asam pirosulfat. Persamaan reaksinya adalah
SO3(g) + H2SO4(aq) → H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq) + ½ O(l) → 2H2SO4(aq)
Diagram proses kontak (sintesis asam sulfat)


Gambar 5.13 Diagram proses kontak (sintesis asam sulfat)
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi justru kesetimbangan bergeser ke kiri.


Cara mengoptimasi pembentukan SO3 pada tahap kedua yaitu
a.       Optimasi Suhu
Oleh karena pembentukan SO3 bersifat eksoterm, efektivitas pembentukan SO3 dioperasikan pada suhu rendah. Kendalanya, sama seperti pada kasus pembuatan amonia. Jika suhu terlalu rendah maka reaksi berlangsung sangat lambat. Akan tetapi, jika suhu terlalu tinggi, reaksi bergeser ke arah penguraian SO3. Selain itu, katalis menjadi tidak berfungsi. Berdasarkan hasil penyelidikan, suhu optimum pembentukan SO3 sekitar 450°C – 500°C (perhatikan Gambar 5.14).


b.      Optimasi Tekanan
Berdasarkan data koefisien reaksi, Anda dapat menduga bahwa tekanan yang dioperasikan harus tinggi, agar posisi kesetimbangan bergeser ke arah produk. Umumnya, tekanan yang dioperasikan berkisar antara 2–3 atm. Tekanan tinggi tidak dapat dioperasikan dalam proses ini sebab peralatannya tidak mendukung (SO3 bersifat korosif terhadap logam).
Dalam industri kimia, jika campuran reaksi kesetimbangan mencapai kesetimbangan maka produk reaksi tidak bertambah lagi. Akan tetapi produk reaksinya diambil atau disisihkan, maka akan menghasilkan lagi produk reaksi.


Amonia yang terbentuk dipisahkan dari campuran kesetimbangan dengan cara pencarian dari gas nitrogen di daur ulang ke wadah reaksi untuk menghasilkan produk reaksi. Banyak proses alamiah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perubahan konsentrasi pada sistem kesetimbangan. pH darah dan jaringan badan kira-kira 7,4 . Harga ini diatur dalam darah berada dalam kesetimbangan dengan ion hidrogen karbonat dan ion hidrogen.


Jika konsentrasi ion hidrogen bertambah, ion-ion ini bereaksi dengan ion hidrogen karbonat. Jika konsentrasi ion hidrogen terlampau rendah, asam karbonat bereaksi menghasilkan hidrogen. Oksigen diangkut dari paru-paru ke sel badan oleh haemoglobin dalam sel darah merah. Dalam paru-paru, konsentrasi oksigen cukup tinggi dan haemoglobin bereaksi dengan oksigen membentuk oksihemoglobin. Reaksi ini dapat ditulis,

Dalam jaringan tubuh, konsentrasi oksigen rendah, sehingga reaksi sebaliknya yang terjadi, yaitu menghasilkan oksigen untuk digunakan dalam sel tubuh. Ketika oksigen diangkut dari paru-paru ke jaringan tubuh, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi sel angkut dari jaringan tubuh ke paru-paru. Dalam jaringan tubuh karbon dioksida yang konsentrasinya relatif tinggi melarut dalam darah bereaksi dengan air membentuk asam karbonat.

Dalam paru-paru di mana konsentrasi karbon dioksida relatif rendah, reaksi sebaliknya yang terjadi dan karbon dikeluarkan dari darah ke udara

.

Jika air tanah mengalir melalui daerah berkapur, maka batu kapur melarut. Jika air berjumpa dengan udara yang mengandung sedikit karbondioksida maka karbon dioksida akan dilepaskan dari larutan ke udara, sehingga kalsium karbonat mengendap.
3.       Reaksi Kesetimbangan pada Industri Asam Nitrat
Asam nitrat banyak digunakan dalam pembuatan pupuk, nitrasi senyawa organik untuk bahan eksplosif, plastik, celupan, dan pernis, juga sebagai bahan oksidator dan pelarut. Di industri, pembuatan asam nitrat menggunakan proses Ostwald, yaitu pembuatan asam nitrat dari bahan mentah amonia dan udara. Proses pembuatan asam nitrat melalui tiga tahapan, yaitu:
a.       Tahap pembentukan nitrogen oksida. Campuran amonia dan udara berlebih dialirkan melewati katalis Pt–Rh pada suhu 850°C dan tekanan 5 atm. Persamaan reaksinya:
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O( l )     . ΔH= 907 kJ (pada 25°C)
b.      Tahap pembentukan nitrogen dioksida. Nitrogen monoksida dioksidasi kembali dengan udara membentuk gas nitrogen dioksida. Persamaan reaksinya:
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)                        . ΔH= –114,14 kJ (pada 25°C)
c.       Tahap pembentukan asam nitrat. Nitrogen dioksida bersama-sama dengan udara berlebih dilarutkan dalam air panas 80°C membentuk asam nitrat. Persamaannya:
4NO2(g) + O2(g) + 2H2O( l ) → 4HNO3(aq)

Pada proses Ostwald, ada dua tahap reaksi yang membentuk kesetimbangan, yaitu tahap satu dan tahap dua. Kedua tahap itu bersifat eksotermis dan memiliki koefisien reaksi yang berbeda, yaitu koefisien hasil reaksi lebih kecil dari koefisien pereaksi. Pada tahap dua, reaksi tidak efisien pada suhu tinggi, sehingga gas NO panas yang terbentuk pada tahap pertama didinginkan dengan memasok udara dingin, sekaligus berfungsi untuk mengoksidasi gas NO menjadi NO2.



Itulah kesetimbangan dalam industri , semoga bermanfaat dan berguna post-an saya kali ini , salam kenal :) 

CONTOH TEKS PRANATACARA ( Perpisahan Kelas XII )

Assalamualaikum Wr.Wb
Kepala SMA N 1 Sentolo ingkang dahat kinurmatan , para guru saha karyawan ingkang kinurmatan, Para Wali murid , tamu undangan ingkang kinurmatan, lan para kanca kadhang ingkang kula trenani
Sumangga langkung rumiyin kula dherekaken muji syukur dhumateng Gusti Allah SWT ingkang sampun kepareng paringa kanugrahan ingkang arupi kasasaran satemah ngantos wekdal menika kula lan panjenengan sedaya saget rawuh ing acara perpisahan kelas XII SMA N 1 Sentolo menika
Para rawuh ingkang kinurmatan, langkung rumiyin kula pranatacara badhe ngaturaken menggah urut reroncening adicara ingkang sampun rinacik dening para kadhang panitia :
1.      Pambuka
2.      Tanggap wacana saking Kepala SMA N 1 Sentolo
3.      Tanggap wacana saking Wakil Kelas XII
4.      Tanggap wacana saking Wakil Kelas X/XI
5.      Selingan
6.      Penutup
Mekaten wau rantamaning adicara ingkang badhe lumampah ing wekdal punika
Para rawuh ingkang kinurmatan , ngengeti wekdal ingkang sampun dungkap siyang langkung prayogi menawi adicara menika enggal dipunwiwiti. Tumampak ing adicara angka setunggal inggih menika Pambuka. Sumangga adicara menika dipunwekasi ndedonga adedasar agaminpun piyambak-piyambak, ndedonga kula dherekaken sumangga
............................ Ndedonga ...............................
Adicara ingkang angka kalih inggih menika Tanggap wacana saking Kepala SMA N 1 Sentolo, panjenenganipun Bapak Sulistiyo, dhumateng Bapak Sulistiyo kasumanggakaken
........................ Tanggap wacana .........................
Matur nuwun dhumateng Bapak Sulistiyo. Adicara saklajengipun inggih menika Tanggap wacana saking Wakil Kelas XII, dhumateng sedherek .................... kasumanggakaken
....................... Tanggap wacana ..........................
Matur nuwun dhumateng sedherek ...................... Mekaten wau Tanggap wacana saking Wakil Kelas XII . adicara saklajengipun inggih menika Tanggap wacana saking Wakil Kelas X/XI , dhumateng sedherek  ........................... kasumanggakaken
....................... Tanggap wacana ..........................
Adicara saklajengipun inggih menika Selingan, sinambi para rawuh ngunjuk saha dhahar nyamikan, sumangga mirsani kesenian tarian tradisional saking para kanca kelas X/XI SMA N 1 Sentolo
............................ Selingan ................................
Matur  nuwun dhumateng para kanca kelas X/XI , sakajengipun adicara ingkang pungkasan inggih menika penutup , pramila sumangga acara ing siyang menika dipun pungkasi kanthi ndedonga sesarengan adedasar agaminipun piyambak-piyambak, ndedonga kula dherekaken sumangga
............................ Ndedonga ...............................
Matur nuwun.
Para rawuh ingkang kinurmatan kula minangka pranatacara ngaturaken agunging samudra pangaksama dhumateng para rawuh sedaya mbok bilih wonten lepating atur anggen kula matur . Jenang sela wader kali sesondheran, apuranta menawi wonten lepat kula. Pungkasaning atur

Wasssalamualaikum  Wr. Wb




Itulah contoh teks pranatacara semoga bermanfaat dan salam kenal :)

Search This Blog